Indonesiasenang-, Sabtu malam, 23 Agustus 2025, langit di atas Monas berubah menjadi kanvas raksasa yang penuh cahaya. Ribuan orang berkumpul di arena Monas Week 2025, menikmati musik, tawa, dan keriuhan khas ibu kota. Di antara deretan penampil lintas genre malam itu, satu nama mencuri perhatian: Efah Aaralyn.
Mengenakan outfit serba putih dengan aksen merah dan sneakers putih yang memantulkan sorot lampu panggung, Efah muncul bersama band pengiringnya Dika (gitar), Shandy (bass), Leone (keyboard), dan Aldin (drum). Senyum lebar tersungging di wajahnya, energi muda mengalir deras sejak langkah pertama.
“Selamat malam Monas, kita seru-seruan malam ini ya!”, seru Efah Aaralyn membuka penampilan, disambut sorakan antusias ribuan penonton.

Efah Aaralyn membuka setlist dengan lagu karyanya sendiri, “Menunggu Disini”. Dengan suara khas yang jernih, ia seolah merangkul penonton untuk ikut masuk dalam perjalanannya. Tidak butuh waktu lama, atmosfer malam berubah semakin intim.
Lagu berikutnya, “Crush”, memperlihatkan sisi lain Efah Aaralyn. Kali ini, ia tak hanya bernyanyi, tetapi juga memetik gitar. Penonton terkesima seorang penyanyi muda dengan musikalitas lengkap, menguasai panggung tanpa kehilangan kelembutan karakternya.
Namun, puncak magis malam itu hadir saat Efah Aaralyn melantunkan lagu legendaris “Ingat-Ingat Pesan Mama”. Penonton yang sebagian besar dewasa langsung bernostalgia, mengingat versi aslinya yang dipopulerkan Opie Andaresta di era ’90-an.

Lagu “Ingat-Ingat Pesan Mama” bukan sekadar suguhan musik, melainkan jembatan lintas generasi. Kini, lagu ciptaan Kaka dan Bimbim Slank itu mendapat napas baru melalui suara Efah, sekaligus menjadi original soundtrack film terbaru MD Pictures, Pesan: Mama dari Neraka yang akan tayang 11 September 2025.
“Kita nyanyi bareng-bareng di lagu ini ya. Jadi ini adalah soundtrack untuk film Pesan: Mama dari Neraka. Judulnya ‘Ingat-Ingat Pesan Mama’, dulu pernah dinyanyikan Tante Opie Andaresta, ciptaan om Kaka dan om Bimbim Slank. Versi terbaru sudah rilis di semua platform sejak 13 Agustus kemarin”, ujar Efah Aaralyn di atas panggung.
Dalam balutan aransemen segar, EfahAaralyn membawakan lagu itu bukan sekadar cover, tapi sebagai warisan pesan universal seorang ibu: tentang nasihat sederhana, tentang kasih yang tak lekang waktu. Suasana mendadak berubah haru sekaligus hangat.

Setelah mengajak penonton bernostalgia, Efah Aaralyn mengubah ritme malam menjadi lebih syahdu. Ia mengajak ribuan penonton menyalakan flashlight ponsel, membentuk lautan cahaya ketika ia menyanyikan “Fix You” dari Coldplay. Momen itu seperti doa kolektif yang menyatu di bawah langit Jakarta.
Dan ketika “A Sky Full of Stars” dipilih sebagai penutup, panggung Monas benar-benar berubah menjadi pesta cahaya dan energi. Penonton berjingkrak, bernyanyi, dan membiarkan diri larut dalam malam penuh musik.
Efah Aaralyn tidak hanya meninggalkan jejak memori manis di Monas Week 2025. Lebih dari itu, ia memperkenalkan dirinya sebagai musisi muda dengan visi jelas: menghadirkan karya otentik, sekaligus menjaga warisan musik Indonesia agar tetap relevan.

Kehadirannya di panggung Monas hanyalah permulaan. Dengan single “Ingat-Ingat Pesan Mama” yang kini menjadi bagian dari film layar lebar, Efah Aaralynmelangkah ke babak baru dalam karier musiknya. Musik bukan lagi sekadar panggung hiburan, tetapi juga medium untuk menyampaikan pesan tentang cinta, tentang nasihat, dan tentang ingatan pada sosok ibu yang selalu hidup dalam hati setiap anak.
Monas Week 2025 pun menjadi saksi, malam ketika seorang bintang muda bernama Efah Aaralyn bersinar, dan ketika pesan sederhana seorang mama kembali bergema untuk generasi baru. (sugali ; foto mfe)