Dua Buku Bela Negara Diluncurkan Pusat Kajian Bela Negara UPN Veteran Jakarta

Dalam Festival Bela Negara selain acara Bedah Buku & Grand Launching Buku Bela Negara, dimeriahkan ajang Lomba Poster dan Pameran Bela Negara

Dua Buku Bela Negara Diluncurkan Pusat Kajian Bela Negara UPN Veteran Jakarta

Indonesiasenang-, Dalam rangkaian acara Festival Bela Negara Pusat Kajian Bela Negara UPN Veteran Jakarta meluncurkan dua buku berjudul 'Bela Negara Dalam Perspektif Publik' dan 'Menalar Bela Negara: Survei Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Bela Negara di Era Digital'.

Dua buku Bela Negara terbitan Nusantara Publishing ini merupakan hasil riset para dosen UPN Veteran Jakarta yakni Anwar Ilmar, Asep Kamaluddin Nashir, Chairun Nisa Zempi, Danis TS Wahidin, Kusumajanti, Laode Muhamad Fathun, Munadhil Abdul Muqsith,  Ridwan, Rizky Himawan dan Azwar yang juga sebagai editor serta Kata Pengantar oleh Erna Hernawati (Rektor UPN Veteran Jakarta 2018-2022). Peluncuran dua buku Bela Negara ditandai dengan penandatanganan buku oleh Ketua Puska Bela Negara UPNVJ, Dr Ridwan.

"Dengan buku-buku ini kami berharap bisa membangun dan menguatkan jiwa bela negara seluruh kalangan muda dan umumnya seluruh masyarakat Indonesia melalui berbagai upaya konstruktif dan partisipatif. Sehingga seluruh pihak dapat bersama dan berkolaborasi untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang”, kata Dr. Ridwan ketika membuka bedah buku sekaligus grand launching buku Bela Negara di Auditorium Dr. Wahidin Sudirohusodo Fakultas Kedokteran UPNVJ, Kamis (22/12/2022).

Saat ini publik masih melihat bela negara sebagai wajib militer. Padahal, bela negara tidak hanya militerisasi tapi penguatan kognisi warga untuk mengantisipasi berbagai ancaman. Berdasarkan pada survei data dan analisis mendalam mengenai bela negara terlihat bahwa semangat nasionalisme, patriotisme, dan bela negara, khususnya di kalangan generasi muda mengalami penguatan.

“Penguatan ini disebabkan oleh peran berbagai media baru yang dengan cepat menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui isu-isu dan perbincangan-perbincangan di ruang maya. Namun demikian, lanjut Ridwan, pembinaan kesadaran bela negara di era digital masih harus ditingkatkan”, ujar Dr. Ridwan.

Bedah buku 'Bela Negara Dalam Perspektif Publik' dan 'Menalar Bela Negara: Survei Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Bela Negara di Era Digital' dipandu oleh Anggi Angga Resti menghadirkan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo, pengamat politik Ujang Komarudin, dan Tenaga Profesional Bidang Ideologi dan Sosial Budaya Lemhanas, Albertus Magnus Putut Prabantoro.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo mengharapkan kehadiran dua buku berjudul 'Bela Negara Dalam Perspektif Publik' dan 'Menalar Bela Negara: Survei Persepsi Masyarakat Indonesia Terhadap Bela Negara di Era Digital' dapat memberi kontribusi dalam menjaga kedaulatan NKRI.

“Sedikit catatan dari saya, adalah perlunya membahas secara khusus berkenaan dengan digitalisasi bagi keutuhan bangsa, aspek bahaya teknologi serta adanya ideologi yang tersembunyi”, kata Romo Benny Susetyo.

Sedangkan Albertus Magnus Putut Prabantoro mengatakan, kemampuan akademisi dalam menganalisa serta memetakan wujud ancaman, gangguan, hambagtan, dan tantangan (AGHT) yang sesungguhnya akan membantu bangsa dan pemerintah Indonesia dalam penyusunan program Bela Negara. Dalam konteks ini, menurut dia, sumbangsih para akademisi dengan paradigma baru akan membantu pemerintah dalam menanamkan serta membangun karakter berbela negara bagi setiap generasinya.

"Bela negara hanya konsep, bagaimana dengan implementasinya baik secara praktis dan teoritis, sehingga dapat memetakan AGHT (ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan) serta apa yang dilihat dalam konteks bela negara”, tegas Albertus Magnus Putut Prabantoro.

Alumnus PPSA XXI itu memberi contoh Covid-19 sebagai AGHT yang harus dilihat dalam penelitian. Dalam studi media, munculnya Covid memancing polemik keras antara Amerika Serikat dan China. Kedua negara itu mempersoalkan asal muasal Covid dan saling tuduh bahwa Covid itu merupakan senjata biologis yang selama ini dirahasiakan. Dari sudut AGHT, pertanyaan muncul terkait dengan bencana nonalam itu.

“Pertanyaannya adalah apakah Covid-19 itu merupakan senjata biologis ataupun merupakan medan perang ?”, ujar Albertus Magnus Putut Prabantoro

Dijelaskan lebih lanjut oleh Albertus Magnus Putut Prabantoro jika dilihat dari dampak serta korban yang ditimbulkan pandemik Covid merupakan perang. Namun jika dilihat Covid-19 itu merupakan senjata biologis, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya perang yang sesungguhnya akan terjadi jika Covid-19 merupakan senjata biologis.

Ujang Komarudin, melihat buku Bela Negara sebagai karya terobosan para akademisi UPN Veteran Jakarta. Buku yang dihasilkan Pusat Kajian Bela Negara UPN Veteran Jakarta ini memiliki kekhasan atau keunggulan, yaitu dari hasil kostruksi berbasis data riset fakta sosial. Puska Bela Negara UPN Veteran mampu menghadirkan buku yang memadukan antara realita di masyarakat dengan teoritis yang ada di dunia akademik dan dunia ilmiah.

Namun sebagai akademisi, Ujang Komarudin menegaskan buku tersebut harus memiliki jiwa di dalamnya agar dapat hidup dan memberikan semangat juang. Kemudian ada ruang perdebatan di antara para akademisi. "Buku ini merupakan sebuah kontribusi nyata dalam penelitian. Namun agar menarik untuk dibaca, karya hebat ini seharusnya mempunyai roh, memiliki jiwa, punya sinar sehingga buku ini memang menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia khususnya kalangan intelektual maupun mahasiswa. Roh itulah menjadi obyek bagi pembaca untuk dapat mengakses dan menyelami secara lebih dalam”, tegasnya.

Dalam Festival Bela Negara selain diadakan acara Bedah Buku & Grand Launching Buku Bela Negara, dimeriahkan pula dengan ajang Lomba Poster Bela Negara, dan Pameran Bela Negara. (lela; foto tcs)


Share Tweet Send
0 Komentar
Memuat...
You've successfully subscribed to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Great! Next, complete checkout for full access to Indonesia Senang Dot Com - Semampu kita bisa dan lakukan keSENANGanmu
Welcome back! You've successfully signed in
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.