Indonesiasenang-, Setelah penantian yang cukup lama, kini tiba waktunya bagi unit musik metal Logamulia yang beranggotakan Achmad Hafizullah (vokal), Pratama Putra Rahardjo (gitar, vokal latar), Abdul Aziz Turhan (bas, vokal latar) dan Alejandro Saksakame (drum, vokal latar) untuk menancapkan tajinya di peta musik keras Indonesia dengan merilis album bertajuk Distorsi Narasi.
Album perdana Logammulia yang bertajuk Distorsi Narasi digarap dengan melalui perjalanan yang cukup panjang. Selain butuh proses intensif untuk mematangkan musik mereka, kesibukan para anggota serta terjadinya pandemi di awal 2020 turut menyumbang terhadap perjalanan panjang yang dilalui Logamulia untuk merampungkan album perdana mereka.
Album Distorsi Narasi berisi Sembilan lagu diedarkan oleh demajors ke platform-platform musik digital pada 24 April 2024, Distorsi Narasi adalah album penuh perdana bagi kuartet musik metal yang dibentuk di Jakarta pada 22 Januari 2018 ini.
Berkat jam terbang yang dimiliki para anggota Logamulia secara kolektif, maka tak heran jika Distorsi Narasi merupakan karya yang dihasilkan sebuah band yang kuat dan percaya diri. Sebagai vokalis yang pernah memperkuat Purgatory, Achmad “Apit” Hafizullah tahu kapan harus menyalak dan kapan harus bernyanyi sehingga lirik yang ditulisnya bersama Abdul Aziz Turhan alias Comi terartikulasi dengan tegas agar pesannya dapat ditangkap dengan jelas, entah itu saat menghujat sosok otoriter di Anti Kritik maupun saat mencibir para warganet yang sok jagoan di Hantam Amarah.
Sementara itu, Pratama Putra Rahardjo alias Ayi sang alumnus Resistensi menunjukkan kepiawaiannya dalam menghasilkan riff gitar yang membuat kepala mengangguk-angguk seperti di lagu Bias Cerita Prasangka dan Meritokrasi. Lalu ada Comi dan Alejandro “Ale” Saksakame sebagai departemen ritme yang solid dan dinamis hasil tempaan bermain bersama selama belasan tahun di Payung Teduh dan Parade Hujan, sebagaimana dapat disimak di Seni Manipulasi dan Kontaminasi.
Semua unsur di atas dan ditambah bantuan teman-teman musisi seperti Denny Nugroho dari Redsix yang menjadi vokalis tamu di Bias Cerita Prasangka dan Kharisma alias Karis, personel Deadsquad yang mengisi solo gitar di lagu yang sama menjadikan Distorsi Narasi sebuah album yang berpotensi menempatkan Logamulia sebagai pemain yang patut diperhitungkan di dunia musik Indonesia.
Unit musik metal Logamulia sudah mencapai apresiasi industri musik sejak tahun-tahun awal kebersamaan mereka. Musuh Publik, single pertama yang dirilis pada tahun 2019, mendapat nominasi dari ajang penghargaan AMI Awards di tahun yang sama untuk kategori Karya Produksi Metal/Hardcore Terbaik. Prestasi serupa juga diraih oleh single Sang Penghasut yang dirilis pada tahun berikutnya dan masuk kategori Karya Produksi Metal Terbaik di AMI Awards 2020.
Kedua lagu tersebut telah di-remix untuk disertakan di Distorsi Narasi dan sekaligus menjadi cetak biru bagi musik Logamulia: keras dan agresif, namun juga mudah melekat di telinga tanpa menjadi pop. Sebagai band yang terpengaruh nama-nama beragam seperti Lamb of God, Slipknot, Mudvayne, Meshuggah dan Soulfly, para personel Logamulia paham bahwa musik cadas tak semata-mata berteriak menyalak sambil memainkan instrumennya secepat dan sebising mungkin. (sugali; foto humaslgm)