Indonesiasenang-, Karya terbaru Sutradara handal Azhar Kinoi Lubis berjudul Diambang Kematian, akhirnya siap menambah list film horor Indonesia di bioskop Indonesia pada 28 September 2023.
Azhar Kinoi Lubis sebagai sutradara mengaku sangat lega, karena akhirnya film Di Ambang Kematian siap untuk disaksikan di seluruh bioskop tanah air. "Lega banget akhirnya bisa rilis. Aku kan udah jatuh cinta banget sama ceritanya, dan tantangan karena ini pertama kali aku bikin film berdasar kisah nyata. Bagaimana memvisualisasikan hal yang biasa dibaca, sehingga kami banyak menghayal dan berusaha membuat plot-plot agar film ini jadi hidup." Ungkap Kinoi saat menghadiri acara Media Screening film Di Ambang Kematian pada Jumat, 22 September 2023 di XXI Epicentrum, Setiabudi, Kuningan, Jakarta.
Menurutnya, sangat dibutuhkan energi para pemain untuk bisa membawa peran masing-masing, terutama tokoh Nadia, yang menjadi inti dari cerita ini agar para penonton merasa bahwa inilah Nadia yang sesungguhnya.
Mengangkat cerita dari sebuah utas di Twitter yang berjudul “Di Ambang Kematian”, thread dibeberkan pertama kali pada 15 April 2022 oleh @Jeropoint yang sudah dibaca lebih dari 10 juta kali. Skenario Film “Di Ambang Kematian” ditulis oleh penulis muda Erwanto Alphadullah di adaptasi dari thread viral Twitter yang ditulis oleh Jeropoint.
Dalam pemutaran media screening juga dihadiri oleh Co-Producer Amrit Punjabi, yang ikut mengekspresikan kebahagiaannya. "Seneng banget, apalagi bisa dilihat para pemain mampu mememerankan dengan sangat baik. Cukup lama untuk prosesnya, karena tak hanya ingin membuat film yang hanya diceritakan kengeriannya oleh penonton. Saya ingin memberikan sentuhan sisi lain, seperti keluarga, dramanya. Memiliki tantangan juga untuk memendekkan durasi karena cerita berdasar kisah 20 tahun. Saya harap mendapat masukan dan kritikan positif dari rekan-rekan media dan penonton, sejujur-jujurnya, agar kami dapat pembelajaran kedepannya." Jelas Amrit.
Film Di Ambang Kematian banyak dibintangi oleh pemain muda berbakat seperti Taskya Namya, Wafda Saifan, Giulio Parengkuan, Teuku Rifnu Wikana, Kinaryosih, Farras Fatik dan juga Raya Adena.
REVIEW FILM: Di Ambang Kematian, Menunggu Giliran Untuk Mati
Tayang pada Kamis 28 September 2023, Di Ambang Kematian menceritakan tentang kisah hidup Nadia (Taskya Namya) yang di ambang mati, setelah mengetahui bahwa dirinya akan menjadi tumbal pesugihan yang dilakukan oleh ayahnya. Dari hasil tumbal pesugihan tersebut pada tahun 2002, ibunya meninggal secara mengenaskan.
Sepuluh tahun berikutnya, Yoga sang kakak kandung Nadia. Dan akhirnya Nadia harus menunggu giliran, sembari mencoba untuk melepaskan ikatan tumbal Kandang Bubrah selanjutnya. Apakah Nadia dan sang ayah akan berhasil? Atau ada yang harus berkorban menggantikannya?
Dari awal film, cerita sudah mulai menampakan suasana mencekam. Kinaryosih yang memerankan ibu dari Nadia dan Yoga, mampu memerankan dengan baik bagaimana jiwanya mulai "kosong", dengan wajah rusak penuh luka, hingga melakukan adegan menyelupkan wajah ke dalam panci berisi air mendidih. Ini menjadi tanda bahwa film ini juga mengusung horor thriller, dimana banyak adegan yang cukup sadis. Darah, luka, bantingan demi bantingan tubuh menjelang mati selama film berlangsung membuat ngeri.
Sejujurnya makhluk-makhluk astral yang muncul disini akhirnya menjadi pemanis, bukan sebagai objek utama. Mereka hadir dalam pikiran calon tumbal, dengan penampilan menyeramkan.
Siluman kambing yang menjadi sekutu pesugihan Kandang Bubrah ditampilkan dengan baik. Tidak menggunakan animasi, namun rupanya tim MVP dan sutradara memantapkan untuk menggunakan properti yang dipakai oleh pemeran asli (manusia).
Sejauh ini, film Di Ambang Kematian tidaklah mengecewakan. Dibuat seimbang antara konflik keluarga, tentang kekecewaan, kemarahan, ketakutan, hingga usaha seorang ayah meyelamatkan korban terakhir seblum dirinya, yaitu anaknya sendiri, Nadia.
Namun agak sedikit mengganjal, dimana sebenarnya Nadia berjuang lepas dari ikatan pesugihan itu sejak SMA (2012), namun hingga tahun 2022 dimana adalah gilirannya, penampilan Nadia maupun sang ayah yang diperankan Teuku Rifnu Wikana, masih sama. Tak terlihat tanda-tanda keduanya menua, mengingat waktu yang digambarkan di dalam film ini cukup lama.
Dari segi pengambilan gambar, pencahayaan, mata penonton masih dimanjakan dengan tone warna yang tidak melulu gelap. Dengan alur teratur, film ini tidak terkesan memburu durasi.
Well Sobat Senang, dengan poin 7,5 dari 10 poin, film Di Ambang Kematian bisa menjadi rekomendasi tontonan di akhir pekan ini! Namun perlu diingat, tidak disarankan untuk remaja dibawah usia 17 tahun untuk menonton, mengingat banyaknya adegan kekerasan di film ini. Selamat menonton! (kintan; foto : praba, mpv)