Indonesiasenang-, Timnas Futsal Indonesia resmi berangkat ke Shijiazhuang, China, untuk mengikuti ajang China Invitational Tournament (CFA) International pada 5–11 September 2025. Turnamen ini menjadi bagian penting dari persiapan skuad Garuda menuju SEA Games 2025 Thailand, di mana futsal Indonesia menargetkan medali emas.
Motivasi diberikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, saat melepas tim di Media Center Kemenpora, Rabu (03/09/2025). Turut hadir Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI) Michael Victor Sianipar dan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Surono.
“Prinsipnya, turnamen ini adalah bagian dari semangat futsal Indonesia mempersiapkan diri menuju SEA Games. Target kita jelas, emas”, ujar Dito Ariotedjo.
Di CFA International, Timnas Futsal Indonesia tergabung di Grup B bersama Selandia Baru, Myanmar, dan Kamboja. Sementara Grup A diisi tuan rumah China, Korea Selatan, Denmark, dan Uni Emirat Arab.
Komposisi ini menjadi peluang besar untuk mengukur kekuatan, mengingat tim-tim peserta memiliki gaya bermain yang beragam. “Saya harap ajang ini dimanfaatkan sebaik-baiknya. Apalagi futsal Indonesia saat ini sudah di peringkat 23 dunia dan 4 Asia. Ini modal bagus untuk terus meningkat”, imbuh Dito Ariotedjo.
Menariknya, mayoritas skuad yang dibawa berusia di bawah 23 tahun, hanya menyisakan dua pemain senior yaitu Muhammad Fajriyan dan Dewa Rizki. FFI menilai regenerasi ini penting demi menjaga kontinuitas prestasi.
“Ajang di China ini adalah persiapan menuju SEA Games. Harapannya bisa membawa medali emas. Kami sudah siapkan tim dari segi fisik, teknik, hingga mental”, jelas Ketum FFI Michael Victor Sianipar.
Dalam beberapa tahun terakhir, futsal Indonesia aktif mengikuti kejuaraan internasional sekaligus rutin menggelar kompetisi nasional. Tren positif ini membuat prestasi timnas meningkat tajam.
Dengan semangat baru, turnamen di China diharapkan menjadi batu loncatan penting sebelum menghadapi laga sesungguhnya di Thailand tahun depan. “Futsal Indonesia kini sedang berada di jalur yang tepat. Tinggal bagaimana konsistensi dijaga”, pungkas Dito Ariotedjo. (triadi; foto hkpo)
