Indonesiasenang-, Acara musik mingguan Boleh Gig kembali menyapa pecinta musik ibu kota pada Rabu malam (06/08/2025), menghadirkan empat penampil lintas genre di venue hangat dan intim Wangsa Timoer, Blok A, Jakarta Selatan. Edisi awal Agustus ini membawa angin segar dengan kehadiran duo akustik Ichary, proyek musikalisasi puisi Orchidaria, solois muda bertalenta Danes Rabani, serta penutup penuh emosi dari solois pop Diffa Chandra. Duo Qenny Allyano dan DJ Andree ‘Stroo’ bertugas memandu jalannya acara dengan gaya khas mereka yang akrab dan komunikatif.
Malam dibuka oleh Ichary, duo suami-istri Icha dan Ashry yang tampil dengan balutan akustik hangat. Dengan Icha yang tidak hanya bernyanyi tapi juga piawai memainkan harmonika, mereka menyuguhkan nuansa rumah yang sederhana namun penuh makna melalui lagu-lagu seperti “Rumah Cinta Keluarga Sederhana”, “Inspirasi”, “Satu Purnama”, dan “Last Chance of Goodbye”. Sebagai penutup, mereka menginterpretasi ulang “Terbuang Dalam Waktu” milik Barasuara, membawa suasana menjadi syahdu namun kuat secara emosional.

Melanjutkan suasana malam, giliran proyek musikalisasi puisi Orchidaria mengambil alih panggung. Trio ini terdiri dari Flo (vokal), Paus (gitar), dan penulis lirik Paman Aan yang memegang peran penting dalam sisi literer proyek ini. Membawakan materi dari EP mereka Senarai, seperti “Sama-sama Melupakan”, “Rumah, Tak Pulang”, dan “Tak Minta Banyak”, Orchidaria menghipnotis penonton dengan atmosfer liris yang dalam. Penampilan mereka ditutup dengan sebuah cover lagu milik Adele yang dieksekusi penuh penghayatan.

Energi meningkat ketika Danes Rabani naik ke panggung dengan gitar listrik di tangan. Solois muda ini menampilkan karya-karya penuh semangat seperti “Kita Hadapi”, “Remember”, “Siasat Jitu”, serta rilisan terbarunya “Sunny”. Dengan dukungan format full band, Danes menghadirkan dimensi baru pada lagu-lagunya, yang ditutup manis dengan anthem “Indah Pada Waktunya”—sebuah penanda bahwa perjalanan kariernya masih akan terus bersinar ke depan.

Penampil penutup malam itu adalah Diffa Chandra, yang dikenal di panggung sebagai Diffa. Membawa nuansa teatrikal dan penuh ekspresi, Diffa hadir mengenakan kostum kain yang menyatu dengan konsep artistiknya. Bersama band pengiring, ia membawakan lagu-lagu seperti “Celaka Yang Kupuja”, “Wahai Aku”, “Pindah Rumah”, dan “Kita Rayakan Perpisahannya” sebuah setlist yang menggambarkan lompatan emosi dari pengakuan, kehilangan, hingga penerimaan. Sambutan hangat penonton menjadi penutup yang gemilang bagi gelaran Boleh Gig edisi kali ini. (sugali; foto qenn)