Indonesiasenang-, Dari kota hujan, hadir band pop/indie yang mengusung musik penuh rasa: Billkiss. Dibentuk pada 2021, trio yang kini digawangi oleh Maulin (vokal) dan Helvi Eriyanti (bass) ini menjadikan kejujuran dan emosi sebagai inti dari setiap karyanya. Dalam balutan aransemen sederhana namun menyentuh, Billkiss mengajak pendengar menyelami relung hati yang kadang sulit diungkapkan lewat kata.
Nama Billkiss mulai ramai diperbincangkan sejak merilis single “La Gila” (2022), sebuah lagu pengakuan tentang bayang-bayang seseorang yang tak kunjung pergi dari ingatan. Lirik karya Helvi ini dipadukan dengan musik yang diarahkan oleh Acoy (Rocker Kasarunk), menjadikannya kuat tanpa perlu banyak ornamen.
Selanjutnya, mereka menghadirkan “Rela” (2024), lagu yang lahir dari kisah cinta segi empat milik seorang teman. Dinyanyikan Maulin dengan emosi yang nyaris meledak, lagu ini mengajak pendengar merasakan perihnya mencintai tanpa bisa memiliki. Lagu ini sekaligus mempertegas identitas Billkiss sebagai band yang memaknai cinta tak sebatas manis.
Di awal 2024, Billkiss kembali mengejutkan dengan “Kamu Siapa”, lagu yang mengangkat tema ghosting dan kekecewaan. Lirik Helvi yang emosional berpadu dengan warna baru berkat kolaborasi bersama Deirda Tahier, rapper muda sekaligus putra dari vokalis band Element. Part rap Deirda menambah kedalaman pada lagu yang memuat pesan ketegasan untuk bahagia tanpa cinta sepihak.
Lagu terbaru mereka, “Tahta”, menjadi penanda fase baru dalam perjalanan Billkiss. Sebagai sekuel dari single sebelumnya “Aku Kamu Tau”, lagu ini mengangkat tema kerinduan pada rumah dan akar. “Tahta” bukan hanya tentang tempat, tapi juga tentang rasa kehilangan yang samar dan tak mudah didefinisikan. Dibantu oleh musisi pendukung seperti Juna (keyboard), Faza (drum), dan Buyung (mixing), lagu ini menjadi salah satu materi yang akan masuk ke album perdana mereka yang kini tengah digarap.
Tak hanya menulis dari pengalaman pribadi, Billkiss juga kerap mengangkat kisah orang-orang di sekitar mereka. Hal ini membuat musik mereka terasa intim, universal, dan sangat mudah dikenali. Warna musik yang mereka usung adalah perpaduan pop, city pop, dan nuansa indie modern yang catchy tapi tidak dangkal.
Meski sempat ditinggal satu personil, Billkiss tetap solid. Kini, duo Helvi dan Maulin terus melaju, saling menyeimbangkan sisi emosional dan musikal mereka. Chemistry kreatif keduanya menjadi kekuatan yang memperkaya narasi musik Billkiss.
Mereka menyebut rangkaian lagu yang telah dirilis sebagai bagian dari “universe kehidupan”, sebuah konsep naratif di mana setiap single adalah potongan kisah yang saling terkait. Jika semua berjalan sesuai rencana, debut album mereka akan menyatukan “La Gila”, “Rela”, “Tahta”, dan lagu-lagu baru lainnya menjadi satu cerita besar yang utuh dan menyentuh.
Billkiss bukan hanya menawarkan musik yang enak didengar, tapi juga ruang untuk merasa. Di tengah lanskap musik indie yang terus tumbuh, mereka tampil sebagai suara yang jujur, berani, dan layak mendapat tempat istimewa di hati para pendengar. (triyadi; foto dpb)