Indonesiasenang-, Dengan semangat menyanyi dapat menjadi pemersatu antar warga diberbagai daerah dan membantu pemerintah dalam rangka ditunjuknya menjadi Ketua Asean, perkumpulan Paduan Suara Merah Putih (PSMP) menggagas ajang Festival Paduan Suara Nasional dan ASEAN Choir Festival.
Festival Paduan Suara Nasional dengan tema Bangkit Nusantara Bernyanyi dan ASEAN Choir Festival dihelat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dimana peringatan HUT ke 78 Republik Indonesia adalah peristiwa yang sangat istimewa. Banyak acara dan kemeriahan dirancang untuk merayakan hari istimewa, setelah melalui masa pademi Covid-19 dimana semua tidak bisa memungkinkan untuk berkumpul dan kini semua di segala lini diajak untuk bangkit kembali.
Diungkapkan oleh Ketua Umum PSMP Delly Rasubala bahwa dengan semboyan Bangkit Nusantara Bernyanyi, The Spirit Of ASEAN, Indonesia Pasti Bisa …. Sukses !!!. Sesuai visi PSMP semua komponen berkewajiban untuk terus melestarikan lagu-lagu kebangsaan dan daerah. Serta ikut menjaga dan memperkenalkan seni budaya nusantara bagi generasi muda Indonesia.
“Saya berterimakasih kepada Ketua Pelaksana Harry Koko Santosa yang selalu berikan kami semangat untuk tetap menjalankan Festival Paduan Suara Nasional dan ASEAN Choir Festival. Dan perhelatan dua event ini sesuai dengan salah satu misi PSMP yaitu mengkaji, melestarikan, mengembangkan, dan mengkolaborasikan berbagai kreasi seni suara, seni musik, dan seni tarian tetap mengusung tradisi daerah”, tutur Delly Rasubala yang didampingi oleh M. Hanna Soriton (Ketua Harian), Shinta Benedekta (Bendahara), Lidia Israhanansi (Sekretaris), Harry Koko Santoso (Ketua Panitia) dalam acara Press Conference Festival Paduan Suara Nasional dan ASEAN Choir Festival (08/01/2023), di Deteksi Production, Jl Kerinci 8 No 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pada kesempatan yang sama M. Hanna Soriton menjelaskan bahwa Festival Paduan Suara Nasional terbuka untuk umum dan boleh di ikuti oleh peserta dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia. “Untuk pendaftaran dibuka pada pukul 00:00 WIB malam ini atau masuk tanggal 09 Januari sampai dengan 31 Mei 2023. Antusias dari masyarakat terutama anak muda sangat tinggi, terbukti belum dibukanya waktu pendaftaran sudah banyak yang menelepon atau berkomunikasi lewat WhatsApp (WA). Untuk peserta ada batasan usia dari 15 tahun sampai 60 tahun, dan setiap group paduan suara dibatasi berjumlah 15 sampai 20 orang”, katanya.
Sedangkan Harry Koko Santosa mengatakan semangat dari PSMP penuh dengan kejutan yang besar dan mandiri untuk menjaga serta memperkenalkan seni budaya nusantara bagi generasi muda Indonesia. “Kita bukan anti budaya asing, tetapi budaya kita harus berdiri sejajar dengan budaya asing. Perhelatan Festival Paduan Suara Nasional ‘Bangkit Nusantara Bernyanyi’ untuk menjaring talenta dari seluruh Indonesia dan akan mewakili Indonesia di ASEAN Choir Festival yang menjadi bagian event internasional dari PSMP. Kebetulan Indonesia dan Presiden Jokowi sebagai ketua ASEAN tahun 2023. Kebersamaan dan kesederhanaan menjadi kekuatan untuk menjadi bagian bahwa budaya kita sejajar dengan budaya asing”, katanya.
Sebagai penutup Delly Rasubala mengajak dan mengundang semua kelompok paduan suara di seluruh Indonesia untuk mengikuti kompetisi Festival Paduan Suara ‘Bangkit Nusantara Bernyanyi’. Dan semoga dengan mengikuti kompetisi Festival Paduan Suara ini dapat memberikan wadah aktivitas dalam menyanyi. Untuk mendaftar bisa menghubungi nomor telepon 08112229215, 08176666624, dan 082348848000 atau datang ke alamat Deteksi Produktion Jl. Kerinci VIII No. 28, Jakarta Selatan.
“Dari festival Paduan Suara ‘Bangkit Nusantara Bernyanyi’ diharapkan akan mendapatkan hasil penjaringan kelompok Paduan Suara yang bisa mengikuti ditingkat Asean yaitu di event ASEAN Choir Festival. Dan perkumpulan PSMP akan terus menjadi perkumpulan anak-anak bangsa yang senantiasa melaksanakan Program Seni Budaya Nusantara dan memperkenalkannya secara luas baik di Indonesia maupun di Luar Indonesia. Mari bersama kita lestarikan Seni Budaya Nusantara”, pungkas Delly Rasubala. (yayo; foto tcs)
