Indonesiasenang-, Gelaran kedua Artina Sarinah akhirnya resmi dimulai. Berlangsung sejak 4 Maret hingga 31 Mei 2023, gelaran pameran kali ini mengusung eratnya dimensi spiritualitas dan religiusitas yang menjadi satu. Mengusung tema matrajiva (matra: dimensi; jiva: spirit/ruh). Pameran kali ini fokus pada beragam ekspresi artistik yang merepresentasikan berbagai dimensi spiritualitas maupun religiusitas dalam kehidupan masyarakat Nusantara.

Dua puluh dua seniman individual dan kolektif lintas disiplin turut berpartisipasi pada pameran Artina•Sarinah #2, menampilkan puluhan karya dalam wujud dan dimensi yang beragam. Mereka adalah :

A. D. Pirous, Agnes Christina , Agung Kurniawan, Agus Suwage, Ahmad Sadali, Arahmaiani, Asmara Wreksono, Edward Hutabarat, Gregorius Sidharta Soegijo, I Made Somadita, Lintang Raditya, Monica Hapsari, Nadiah Bamadhaj, Natasha Tontey, Ni Nyoman Sani, Nyoman Nuarta, Riar Rizaldi, Riri Reza & Mira Lesmana, Rubi Roesli, Samuel Indratma, Widayat, Yori Antar & Rumah Asuh.

Dalam acara seremoni pembukaan artina•Sarinah #2: matrajiva, Heri Pemad, Inisiator dan Direktur Artistik artina, menyampaikan inspirasi pameran pada kali ini, “Tema matrajiva terinspirasi dari keragaman budaya Nusantara yang sarat akan nilai-nilai spiritual. Tak hanya itu, kami melihat saat ini seni menjadi manifestasi dari kepercayaan pada sesuatu yang lebih besar dari dalam diri manusia, sekaligus memanifestasikan tanggung jawab sosial seniman terhadap lingkungan dan masyarakatnya”, ungkapnya pada acara peresmian Artina #2, Jumat, 3 Maret 2023.

Ditambahkan oleh Heri Pemad bahwa antusiasme dari masyarakat dengan seni semakin meningkat. Ini terbukti dari penyelenggaraan pameran-pameran yang meski berbayar, namun tak menyurutkan ketertarikan para pengunjung, termasuk anak-anak milenial.

“Ini tantangan juga untuk menampilkan pameran yang berkualitas dan meningkatkan konten yang disajikan. Nah kegiatan seperti Artina terbukti sudah menjadi konsumsi publik saat ini.  Saya mengungkapkan terimakasih kepada pak Dirjen yang sudah memberikan dana sebagai modal anggaran setiap festival, karena rupanya festival memberikan banyak dampak positif bagi perkembangan seni dan ekonomi”, Heri Pemad yang sekaligus mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang turut hadir dalam kesempatan yang sama.

Di bawah arahan dua Kurator, Agung Hujatnika dan Bob Edrian, proses kurasi mempertimbangkan berbagai aspek dengan cermat untuk menampilkan bagaimana spiritualitas dan religiusitas menyatu dengan nilai-nilai moral, dalam kebudayaan dan kesenian di Indonesia.

Agung Hujatnika, mengatakan bahwa pada pameran artina edisi kedua ini, timnya berupaya menampilkan ekspresi ‘spiritualitas Nusantara’ yang ekspansif dan multifaset. "Perluasan mutakhir spiritualitas ini merepresentasikan adanya wilayah-wilayah irisan maupun persilangan antara agama, sains, humanisme, filsafat, aliran, kepercayaan, teknologi dan kesenian tradisional Nusantara, dsb”, jelasnya.

Lebih lanjut, Bob Edrian, menuturkan, “Penataan karya juga mempertimbangkan berbagai faktor untuk menciptakan perjalanan dan pengalaman dalam mengenal lebih jauh matra-matra atau dimensi spiritual tersebut, seperti aspek pemenuhan kebutuhan manusia, keterlibatan agama, hingga kontribusi manusia pada masyarakat dan lingkungan hidup”.

Artina•Sarinah #2 : matrajiva berlangsung mulai 4 Maret – 31 Mei 2023, dari jam 10.00 - 22.00. Selama periode pameran, publik juga dapat mengikuti sejumlah program seperti kuratorial tur, gelar wicara seniman, dan lokakarya. Tiket Artina•Sarinah masuk artina dapat melalui loket.com atau secara langsung di lokasi pameran. (kintan; foto praba)