Indonesiasenang-, Pecinta film horor Indonesia patut menantikan tanggal 22 Mei 2025, saat Forka Films resmi merilis Angkara Murka—sebuah film horor yang bukan hanya menyajikan teror psikologis mendalam, tetapi juga menggugah kesadaran terhadap isu sosial dan kekuasaan yang korup.

Disutradarai oleh Eden Junjung, sutradara muda berbakat dengan gaya penceritaan berani, Angkara Murka menjadi debut film panjang yang menyatukan horor atmosferik dan realisme sosial yang tajam.

Teror Psikologis dengan Latar Sosial

Film ini dibintangi oleh Raihaanun, Aksara Dena, dan Simhala Avadana, dan mengisahkan Ambar, seorang ibu muda yang bekerja di tambang pasir demi mencari suaminya yang hilang secara misterius. Dalam proses pencarian itu, Ambar menghadapi kengerian yang lebih besar—dari praktik tumbal, makhluk gaib, hingga kekuasaan rakus yang tak segan mengorbankan nyawa demi kepentingannya.

“Saya tumbuh di kaki gunung yang katanya angker, tapi ketakutan itu ternyata ditanamkan untuk membungkam. Lereng itu kini jadi tambang ilegal. Itulah horor yang sebenarnya," ungkap Eden Junjung, menegaskan bahwa film ini lahir dari pengalaman nyata dan keresahan sosial yang otentik.

Proyek Horor dengan Visi Sosial Kuat

Menurut produser Ifa Isfansyah, Angkara Murka merupakan langkah berani Forka Films dalam mengeksplorasi genre horor dengan pendekatan tematik yang lebih dalam.

“Lewat Angkara Murka, kami ingin menyampaikan teror visual yang sekaligus menggugah secara emosional dan sosial,” ujar Ifa.

Raihaanun pun mengakui bahwa perannya sebagai Ambar memberikan pengalaman akting yang emosional.

“Banyak adegan yang membuat saya menangis, bahkan setelah kamera dimatikan,” tuturnya.

Musik Punk sebagai Penguat Atmosfer

Kekuatan atmosfer film ini turut diperkuat dengan lagu “Tumbal Proyek” dari band punk Sukatani sebagai soundtrack resmi. Musiknya yang mentah dan lirik penuh amarah menjadi pelengkap sempurna untuk dunia kelam yang dibangun dalam film.

Tampil di Festival Film Internasional

Sebelum rilis di Indonesia, Angkara Murka sudah lebih dulu menarik perhatian internasional saat diputar di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia, dengan judul internasional Mad of Madness. Prestasi ini membuktikan bahwa daya tarik film ini tidak hanya bersifat lokal, tapi juga global.

Horor dengan Pesan Sosial yang Menggigit

Dengan cerita yang relevan, akting yang kuat, dan kritik sosial yang menyentuh, Angkara Murka hadir sebagai film horor yang lebih dari sekadar hiburan. Film ini menjadi refleksi atas luka-luka struktural yang kerap tak terlihat, menjadikannya tontonan yang mencekam sekaligus membuka mata.

Angkara Murka adalah film horor wajib tonton di tahun 2025—bagi siapa pun yang mencari cerita kuat, atmosfer pekat, dan makna yang dalam di balik tiap teriakan. (alvin; foto guns, ff)