Indonesiasenang-, Kemajuan teknologi dunia memang tidak bisa dipungkiri dapat membantu manusia dalam beraktivitas. Mudahnya akses untuk bisa menggunakan teknologi diharapkan menjadi solusi bagi setiap permasalahan yang ada.
Salah satu teknologi saat ini yang terus berkembang adalah adanya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dengan adanya AI, banyak sektor yang terbantu. Namun, dibalik keunggulan AI, rupanya ada ketakutan-ketakutan yang dialami manusia. Salah satunya adalah tergantikannya tenaga manusia dengan AI. Bahkan, meski di dunia kedokteran sekalipun, sehingga hal ini dapat mengancam profesi dokter dan berbahaya.
Menanggapi hal ini, Direktur RS Premier Bintaro, dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes turut menanggapi keberadaan AI dalam dunia kedokteran.
"Artificial Intelligence bisa diibaratkan seperti pisau. Tergantung siapa yang ada di belakangnya, siapa yang menggunakannya. Di RS Premier Bintaro, kami sudah menggunakan AI, yaitu Robbin atau Robot Bintaro. Robot ini digunakan sebagai navigasi untuk memetakan bagian mana yang harus diberi penanganan. " ungkap Martha kepada awak media pada Senin, 14 Agustus 2023.
"Lalu kapan AI ini membahayakan? Robot ini akan menjadi berbahaya ketika, yang pertama, tingkat pengetahuan dari dokter atau manusia itu dibawah kemampuan AI itu sendiri. Kedua, dokter tidak melakukan cek terhadap alat itu, artinya lebih percaya kepada alat yang telah diprogram itu, sehingga bisa berakibat salahnya diagnosa atau penanganan. " lanjutnya.
Menurutnya, kedepan, ada fungsi-fungsi di dunia kedokteran yang bisa digantikan teknologi. Namun tentunya tidak bisa seratus persen. Bagaimanapun, manusia tetaplah membutuhkan manusia. Teknologi sejatinya hanyalah program yang dibuat oleh manusia, sehingga amat terbatas jika dibanding otak manusia.
Pada kesempatan kali ini, dr Martha juga mengajak masyarakat untuk percaya kepada pelayanan kesehatan terutama Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Teknologi yang semakin memadai, dikatakannya tak kalah dengan rumah sakit di luar negeri.
"Banyak komplain yang diterima oleh rumah sakit sehubungan dengan pelayanan masyarakat. Pastinya kami masih banyak kekurangan, namun kami percaya bisa memperbaiki semuanya dan memberikan pelayanan terbaik di RS Premier Bintaro. Saya harap rekan-rekan media dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi sebaik-baiknya." pungkasnya. (kintan; foto praba, rspb)