Indonesiasenang-, Musik dan Seni adalah Bahasa Universal yang dipahami oleh semua orang, dan karena dengan musik insan manusia dapat saling berkomunikasi hingga menyentuh segala lapisan masyarakat. Atas dasar tersebut para penggiat musik, seni, dan budaya seperti Kris Budiharjo, Harry koko Santoso, Bayu Putra, Carolus Ideas, Djajusman, Fransisca Romana, Rahmat Mony, Imam Teguh menggagas sebuah acara “Konser 7 Presiden, 77 Tahun Bangsa Indonesia Merdeka” untuk memberikan penghormatan dan terimakasih kepada para Presiden yang telah memimpin Indonesia.
Nama-nama besar yang pernah memimpin bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah Soekarno, Soeharto, B.J Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi). Angka 7 mempunyai arti penting dalam peringatan kemerdekaan Indonesia di tahun 2022.
Konser 7 Presiden, 77 Tahun Bangsa Indonesia Merdeka akan dihelat bersamaan dengan rangkaian memeperingati kemerdekaan Indonesia di tahun 2022, dengang mengenang keberhasilan dan kebaikan para presiden menuju Indonesia Raya. Kemerdekaan Indonesia memiliki nilai historis yang cukup magis. Oleh karenanya, untuk membangkitkan kembali semangat kebangsaan, para penggiat musik, seni, dan budaya ini berinisiatif mewarnai momen tersebut.
Harry Koko Santosa selaku Ketua Pelaksana sekaligus Founder Deteksi Production mengungkapkan, kita akan mengadakan acara yang sederhana dan santai. Kita ingin menjadi bagian musik, seni, dan budaya pada acara ini. Setiap presiden ada masanya, diacara tersebut bukan hanya musik saja, tetapi ada puisi dan pantun yang akan disampaikan degan menarik.
"Inilah momen yang sangat luar biasa dan menjadi kekuatan juga keberkahan kita sebagai bangsa Indonesia kedepannya. Dan kami mengkreasinya dalam sebuah konser musik, seni, dan budaya, untuk menghormati dan menghargai ke 7 Presiden”, ujar Harry Koko Santoso pada acara press conference 77 Tahun Indonesia Merdeka Bersama 7 Keluarga Presiden Republik Indonesia (04/08/2022), di Jl. Kerinci 8 No. 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kris Budihardjo yang hadir selaku Pembina perhelatan ini menjelaskan bakal mengundang dan mendatangkan keluarga dari 7 Presiden sehingga mereka dapat saling bersosialisasi dan bergandengan tangan diatas panggung ini nantinya.
"Setiap Presiden pasti miliki kekurangannya dan juga kelebihannya. Jadi justru mari kita bersama melihat kebaikan mereka dan kerja kenegaraan mereka yang luar biasa untuk Indonesia yang tetap berdiri kokoh hingga di usianya ke 77 tahun ini. Bergandengan tangan untuk masa depan bangsa yang lebih baik”, kata Kris Budihardjo.
Sedangkan Bayu Putra, selaku Pendiri Balai Pancasila yang didapuk sebagai Sekretaris perhelatan ini, menambahkan bahwa setiap jaman ada presidennya, setiap presiden ada jamannya. Dan perhelatan ini menjadi kesempatan kita semua berterimakasih kepada putra-putri terbaik Republik ini, yang pernah memimpin Indonesia. Mereka para negarawan yang telah mengorbankan hati dan pikiran, namun juga masa-masa terbaik di hidupnya untuk kepentingan dan kejayaan bangsa ini.
Selanjut Carl Ideas selaku bendahara perhelatan ini menggarisbawahi di Konser Bersama 7 Keluarga Presiden bakal dibesut pada 12 Agustus 2022 di Assembly Hall Jakarta Convention Centre. Sekaligus dirinya membuka kedua tangan untuk dukungan dari semua pihak sehingga ini dapat terlaksana dengan baik serta menjadi spirit dan roh kebersamaan bangsa Indonesia.
Rencananya acara ini akan dipandu oleh cucu dari Jendral A.H Nasution, Marina Nasution yang dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, “Bersama teman-teman media malam ini disini saya sangat kangen dengan masa-masa bersama Opa dulu, karena Opa adalah sahabat dari teman-teman media. Setiap ada Opa pasti ada media saat itu. Saya sebagai generasi sebelum sekarang, masih mendapatkan sejarah dari sekolah. Saya berharap ke depannya generasi penerus juga bisa mengenal para pahlawan pendahulunya”, katanya.
Konsep acara 7 Presiden, 77 Tahun Bangsa Indonesia Merdeka, rencananya akan menghadirkan beberapa musisi di antaranya adalah Mia Ismi, Woro Mustiko, Berto Pah, dan Ain’t She Sweet. Para pengisi acara akan membawakan lagu-lagu mulai dari masa presiden pertama sampai presiden ketujuh. Sebagai contoh adalah band Ain’t She Sweet yang akan membawakan lagu-lagu dari komposer Ismail Marzuki.
Sebagai penutup Harry Koko Santosa mengatakan, kita hari ini membicarakan musik, membicarakan seni, dan membicarakan kedaulatan budaya. Semoga acara ini dapat menjawab segala hal di negeri ini, yang kedepannya dikhawatirkan penerus bangsa ini tidak berdaulat lagi, terutama dari sisi budaya.
“Kita berharap dapat menampilkan perhelatan dalam balutan musik seni, dan budaya, yang melekat di era masing-masing kepresidenan. Karena setiap Presiden pasti memiliki kedekatan dirinya dengan musik, seni, dan budaya, baik itu dalam menciptakan lagu, mewujudkannya dalam puisi maupun dalam kisah tonil, sekalipun. Kita akan memutar kembali karya - karya ataupun lagu kesukaan Para Presiden serat meramunya menjadi sebuah konser yang memotret jejak langkah para Pemimpin bangsa tersebut”, pungkas Harry Koko Santosa. (lela; foto yayo)
