Indonesiasenang-, Malam Sabtu, 30 Agustus 2025, Istora Senayan berubah menjadi ruang nostalgia, selebrasi, sekaligus pesta musik penuh warna. Yuni Shara akhirnya menggelar konser tunggal perdananya bertajuk “3553 Concert”, sebuah perayaan istimewa atas 35 tahun perjalanan kariernya sekaligus penanda usia ke-53.
Sejak pintu dibuka, penonton sudah diajak masuk ke pengalaman berbeda. Dekorasi hijau yang menyegarkan menyelimuti venue, bahkan hingga ke area toilet, memberi nuansa alami yang jarang ditemui di konser musik. Kehangatan semakin terasa dengan hadirnya kopi gratis dari Bigfoot Coffee, seakan menyiapkan energi tambahan bagi ribuan penonton yang siap menyaksikan malam bersejarah ini.

Yang menarik, konser Yuni berlangsung di saat kawasan Gelora Bung Karno dijejali empat acara besar lain. Namun, “3553 Concert” tetap berlangsung aman, tertib, dan penuh energi positif. Kehadiran penonton yang antusias, tanpa kehilangan kenyamanan, menjadi bukti bahwa konser ini dirancang dengan detail yang matang.
Panggung Yuni malam itu tak hanya memamerkan suara emasnya, tetapi juga mempertemukan lintas generasi musisi. Bilal Indrajaya, Ariel NOAH, hingga Nassar hadir menciptakan harmoni yang kaya, menggabungkan genre dan gaya yang berbeda.
Kehadiran Eka Gustiwana dan Jopie Item memberi sentuhan musikal segar, sementara Praz Teguh membawa tawa renyah di sela-sela performa emosional. Namun puncak keharuan terjadi saat Yuni berduet dengan sang adik, Kris Dayanti. Dua suara diva kakak-beradik ini berpadu di hadapan ibunda mereka, menciptakan momen yang membuat banyak penonton meneteskan air mata.

Bukan Yuni Shara namanya jika tidak berbagi cerita personal di atas panggung. Ia mengingat kembali masa awal kariernya, ketika sang ibu merangkap manajer dan hanya menerima bayaran Rp 75.000. Sebuah detail kecil yang justru menyimpan makna besar: perjuangan, cinta, dan pengorbanan keluarga di balik kesuksesannya.
Di antara ribuan penonton, tampak sejumlah tokoh publik turut hadir memberikan dukungan. Dari Ivan Gunawan, Dewi Motik, Memes, Adhie MS, hingga Hj. Diana Dewi, semuanya larut dalam euforia. Kehadiran mereka menjadi penegas bahwa Yuni Shara bukan sekadar penyanyi, melainkan figur yang dihargai dan dicintai banyak kalangan.
Tak ada yang benar-benar “biasa” dalam konser ini. Seluruh lagu diaransemen ulang dengan nuansa baru, membuat penampilan Yuni terasa relevan dan segar di telinga generasi muda tanpa kehilangan esensi nostalgia.

Lebih dari sekadar konser, “3553 Concert” adalah catatan perjalanan seorang Yuni Shara: dari masa remaja hingga kini, dari panggung ke panggung, dari pengorbanan keluarga hingga keberhasilan karier. Sebuah malam yang menegaskan bahwa musik tak pernah lekang oleh waktu, dan Yuni Shara tetap menjadi salah satu ikon terpenting dalam sejarah musik Indonesia. (sugali; foto hys)